MAKALAH
DASAR-DASAR
PENYAKIT
MAKALAH
OLEH :
RINA
XII KEPERAWATAN
32
SMK MA’ARIF NU 2
AJIBARANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirobil’alamin
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya yang senantiasa tercurah kepada segenap hambanya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah “Dasar Dasar
Penyakit” ini tanpa ada halangan satupun. Makalah ini disusun sebagai salah
satu syarat memenuhi nilai tugas semester ganjil mata pelajaran Produktif kelas
XII.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bpk.
Sodikin, S.T, M.Pd Selaku kepala SMK MA’ARIF NU 2 AJIBARANG, yang telah
memberikan kesempatan serta memberikan fasilitas sehingga makalah ini dapat
diselsesai dengan baik
2. Ibu
Leni Rohyani, A.Md., Kep selaku
Ka.Program Keperawatan dan guru produktif
3. Ibu
Siwi Niko Wisudawati, S.Kep selaku guru Produktif yang telah sabar membimbing dan
membantu kami sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik
4. Ibu
Tri Menik Cahyawati, S.Pd selaku wali kelas XII Keperawatan yang telah banyak membantu
menyusun makalah ini
5. Ayah
dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang tulus dan sempurna, doa, motivasi, dukungan,
perhatian, serta materi yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik
6. Mas
Rahmat Sidik dan keluarga yang selalu memotivasi dan memberi dukungan materi
sehingga penulis dapat menyelesaaikan makalah ini
7. Teman-teman
satu kelas dan seangkatan penulis
8. Pada
semua pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa,
ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa
kritikan dan saran yang membangun, khususnya dari guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat, menambah pengetahuan, serta wawasan bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.
Wassalamu’alikum wr.wb
Ajibarang, 24 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul........................................................................ i
Kata
Pengantar....................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................ iii
Sistem
Gastrointestinal
a).
Hemoroid.................................................................
b).
Obesitas...................................................................
Sistem
Reproduksi
a).
Kanker payudara.....................................................
b)
Herpes genetalis........................................................
Sistem
Neurologi
a).
Cedera Medulla Spinalis..........................................
b).
Epilepsi....................................................................
Sistem
Respirstori
a).
Kanker Laring..........................................................
b).
Influenza..................................................................
Sistem
Kardiovaskular
a).
Syok Kardiogenik....................................................
b).
Miokarditis..............................................................
Sistem
Integumen
a).
Luka Bakar..............................................................
b).
Urtikaria..................................................................
Daftar
Pustaka........................................................................
I.
SISTEM GASTROINTESTINAL
A.
HEMOROID (WASIR)
a.
Definisi
a) Hemoroid adalah Suatu pelebaran dari vena-vena didalam
pleksus Hemoroidalis (Muttaqin, 2011).
b) Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah vena
hemoroidalis dengan penonjolan membrane mukosa yang melapisi daerah anus dan
rectum (Nugroho, 2011).
b.
Etiologi
a)
Terlalu banyak duduk
b)
Berdiri terlalu lama
c)
Kurang minum
d)
Kurang serat
e)
Diare menahun
f)
Faktor keturunan jika ada
keluarga yang menderita wasir
g)
Mengangkat beban terlalu berat
h)
Kurang olah raga
i)
Susah BAB tapi dipaksakan untuk
mengeden
j)
Kehamilan, berhubungan dengan banyak masalah anorektal
c.
Manifestasi klinis
a)
Mengeluarkan darah saat buang air
besar
b)
Muncul benjolan disekitar anus
yang di dalamnya terdapat pembulih darah
vena, otot, jaringan ikat elastis
c)
Nyeri dan rasa tidak nyaman
akibat pembengkakan rektum
d)
Basah, gatal dan hygine yang
kurang di anus
d.
Penatalaksanaan
a)
Untuk meringankan wasir,
rendamlah dengan air hangat yang rutin
b)
Kompres dengan air dingin atau es
jika terjadi pembengkakan
c)
Kompres dengan kemiri yang
dihancurkan dan dicampur dengan air hangat
d)
Menjaga kondisi anus supaya tetap
bersih dan kering
e)
Jangan gunakan tisu toilet yang
kering
f)
Perbanyak asupan makanan serat
g)
Obat pelunak tinja atau psilium
h)
Suntikan skleroterapi diberikan
kepada penderita yang mengalami pendarahan
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Nyeri akut berhubungan dengan
adanya agen injuri fisik
b)
Resiko infeksi berhubungan dengan
pembedahan sekunder
B.
OBESITAS
a.
Definisi
Obesitas adalah kelebihan akumulasi
lemak tubuh sedikitnya 25 % dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin, dan
tinggi badan.
b.
Etiologi
a)
Faktor genetik
b)
Faktor psikologis ( gangguan
emosi)
c)
Faktor neurogenik ( ganggua
hormon)
d)
Faktor nutrisi
e)
Faktor aktivitas fisik
c.
Manifestasi kinis
a)
Anak terlihat sangat gemuk dan
lebih tinggi
b)
Dagu terlihat berganda
c)
Buah dada seolah-olah berkembang
d)
Perut membuncit
e)
Dinding perut berlipat
f)
Kedua tungkai berbentuk X
g)
Pada anak laki-laki penis
terlihat lebih kecil
h)
Timbul gangguan pernafasan
i)
Kelainan kulit
d.
Penatalaksanaan
a)
Pengaturan makanan
-
Kalori
-
Diet seimbang
-
Pembagian kalori harus seimbang
-
Baentuk dan jenis makanan
b)
Latihan jasmani yang lebih
intensif
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Perubahan nutrisi
b)
Kurang pengetahuan
I.
SISTEM REPRODUKSIA.
KANKER PAYUDARA
a.
Definisi
Kanker
payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari
epitel duktus maupun lobulusnya.
b.
Etiologi
a)
Kelahiran anak pertama setelah
usia 30 tahun.
b)
Obesitas, kontrasepsi oral,
terapi penggantian hormon, masuknya alkohol, kemungkinan diit tinggi lemak.
c)
Resiko penyakit payudara jinak.
d)
Pemajanan terhadap radiasi
pengionan setelah pubertas sebelum 30 tahun.
e)
Riwayat derajat satu meningkat
2-3 kali.
c.
Manifestasi klinis
a)
Nyeri biasanya tidak terdapat
kecuali pada tahap akhir
b)
Umumnya lesi tidak nyeri tekan,
terikat, dan keras dengan perbatasan takteratur
c)
Mayoritas terjadi pada kuadran
luar atas
d)
Lebih sering pada payudara atas
e)
Tanpa deteksi dan pengobatan
kulit berwarna orange, asimetris, peninggian payudara yang terkena, retraksi
puting susu, payudara sedikit terikat pada dinding dada.
d.
Penatalaksanaan
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Ketakutan dan ketidakefektifan
koping
b)
Nyeri dan ketidaknyamanan
B.
HERPES GENITALIS
a.
Definisi
Penyakit infeksi menular seksual yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau tipe 2.
b.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes
simpleks tipe 1 atau 2.
c.
Manifestasi klinis
a)
Timbul gelembung kecil berwarna
bening diskitar mulut kelamin atau rektum.
b)
Gelembung bisa pecah dan dapat
menimbulkan bekas seperti sariawan.
c)
Rasa nyeri akibat gelembung
d)
Kesulitan berkemih
e)
Mengeluarkan cairan dari vagina
atau penis
f)
Gejala lain seperti flu, demam,
sakit seluruh badan dan pembengkakan kelenjar getah bening disekitar area luka.
d.
Penatalaksanaan
a)
Pemberian antiviral
b)
Pemberian terapi supresif (misalnya
penggunaan harian antiviral)
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Nyeri akut
b)
Gangguan rasa nyaman
I.
SISTEM NEUROLOGI
A.
CEDERA MEDULLA SPINALIS
a.
Definisi
Cedera
medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan
seringkali oleh kecelakaan lalu lintas.
b.
Etiologi
a)
Kecelakaan bermotor
b)
Terjatuh
c)
Berolahraga
d)
Kecelakaan industrial
e)
Tembakan peluru
c.
Manifestasi klinis
a)
Tingkat neurologis
-
paralisis sensorik dan motorik
total dibawah tingkat neurologis.
-
kehilangan kontrol kandung kemih
dan usus.
-
kehilangan kemampuan berkeringat
dan tonus vasomotor dibawah tingkt neurologis.
-
reduksi tekanan darah yang sangat
terlihat akibat kehilangan tahan vaskular perifer.
b)
Masalah pernafasan
-
Yang berhubungan dengan gangguan
fungsi pernafasan.
-
Gagal nafas akut.
d.
Penatalaksanaan
a)
Farmakoterapi
Memberikan
steroid dosis tinggi (metilpredisolon) untuk melawan edema medulla
b)
Tindakan respiratori
c)
Reduksi dan traksi skeletal
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Ketidakefktifan pola bernafas
b)
Kerusakan mobilitas fisik
c)
Resiko terhadap kerusakan kulit
d)
Ketidakmampuan berkemih
B.
EPILEPSI
a.
Definisi
Epilepsi
adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi denagan ciri-ciri
timbulnya serangan paroksisimal dan berkala akibat lepas muatan listrik
neuron-neuron otak secara berlebihan dengan berbagai tanda dan gejala dan
laboratoris.
b.
Etiologi
a)
Trauma lahir , asphyxial
neonatorum
b)
Cedera kepala, infeksi sistem
syaraf
c)
Keracunan CO, intoksikasi obat
atau alkohol
d)
Demam, gangguan metabolik (
hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia)
e)
Tumor otak
f)
Kelainan pembuluh darah
c.
Manifestasi klinis
a)
Kejang-kejang, gangguan kesadaran
atau gangguan pengindraan.
b)
Kelainan gangguan EEG
c)
Tergantung lokasi dan sifat fokus
epileptogen
d)
Sakit kepala
e)
Mengalami aura suatu sensasi
(perasaan tidak enak)
d.
Penatalaksanaan
a)
Medik
-
Pengobatan kausal
-
Pengobatan rumat
-
Pemberian obat pada semua
penderita (fenobarbital, diazepam, diamox, dilantin, mysolin)
b)
Keperawatan
e.
Diagnosa keperaatan
a)
Rsiko jalan nafas tidak efektif
b)
Resiko luka berhubungan dengan
aktivitas kejanag
c)
Isolasi sosial berhubungan dengan
rendah diri
II.
SISTEM RESPIRATORI
A.
INFLUENZA
a.
Definisi
Influenza
merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang
menjangkiti pasien pada semua usia
b.
Etiologi
Virus
haemophillus influenza (tipe A, B, dan C)
c.
Manifestasi klinis
a)
Nyeri kepala hebat
b)
Nyeri otot
c)
Demam dan menggigil
d)
Anoreksia
e)
Fantigue dan weakness
f)
Sakit tenggorokan
g)
Batuk,bersin dan hidung tersumbat
d.
Penatalaksanaan
a)
Memberikan obat yang bersifat
simptomatik karena antibiotik tidak efektif untuk infeksi virus
b)
Menyarankan pasien untuk bedrest
c)
Meningkatkan intake cairan jika
tidak ada kontra indikasi
d)
Memberikan obat kumur untuk
menurunkan nyeri tenggorokan
e)
Menurunkan anti histamin untuk
menurunkan rinorrhea
f)
Memberi vitamin C
g)
Memberi vaksinasi
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Jalan nafas tidak efektif
b)
Hipertermi
B.
KANKER LARING
a.
Definisi
Kanker
laring adalah tumor yang tumbuh pada jaringan kotak suara (laring). Laring
merupakan bagian dari tenggorokan yang memiliki fungsi penting dalam membantu
proses bernapas dan bicara kita.
b.
Etiologi
a)
Tembakau ( perokok atau perokok
pasif)
b)
Alkohol dan efek kombinsinya
c)
Ketegangan vokal
d)
Laringitis kronis
e)
Defisiensi nutrisi
f)
Predisposisi keluarga
g)
Pemajanan industrial terhadap
karsinogen
c.
Manifestasi klinis
a)
Serak terjadi di awal-awal area
glotis
b)
Nyeri dan rasa tebakar di
tenggorokan ketika minum jus jeruk dan cairan panas.
c)
Teraba benjolan dileher.
d)
Muncul disfagia, dispnea, serak,
dan napas bau.
e)
Nyeri yang menjalar ke telinga
menandakan adanya metastasis.
d.
Penatalaksanaan
a) Pemeriksaan gigi lengkap untuk
menyingkirkan penyakit gigi.
b) Masalah-masalah gigi harus dibereskan
sebelum penjadwalan pembedahan.
c) Laringektomi parsial dianjurkan pada
tahap ini, terutama pada kanker laring intrinsik.
d) Laringektomi supraglotik (horizontal)
digunakan untuk beberapa tumor ekstrinsik.
e) Laringektomi hemivertikal dilakukan
jika tumor sudah menjalar melebihi pita suara tetapi kurang dari 1 cm dari area
subglotis.
f) Laringektomi total untuk kanker
ekstrinsi ( menjalar melibihi pita suara).
e. Diagnosa keperawatan
a) Kurang pengetahuan tentang prosedur
pembedahan
b) Ansietas
c) Kerusakan komunikasi verbal
III.
SISTEM URINARIA
A.
SINDROM NEFROTIK
a.
Definisi
Sindrom
nefrotik merupakan kompleks gejala dengan karakteristik proteinuria,
hipoalbuminemia, hiperlipidemia, gangguan imunitas dan edema
b.
Etiologi
a)
MCNS (Minimal Change Nephrotic
Syndrome) merupakan penyebab idiopatik
b)
Sindrom nefrotik sekunder
biasanya terjadi setelah kerusakan glomelurus dengan penyebab yang diketahui.
c)
Sindrom nefrotik kongenital
disebabkan oleh gen resesif autosomal.
c.
Manifestasi klinis
a)
Anoreksia
b)
Keletihan
c)
Pucat
d)
Diare
e)
Nyeri abdomen
f)
Kulit mengilt dengan vena menonjol
g)
Penurunan tekanan darah
h)
Rentan terhadap infeksi, terutama
pneumonia
i)
Edema pedal dan pratibial sampai
seluruh tubuh, berat badan meningkat, asite dan efusi pleura.
d.
Penatalaksanaa
a)
Kaji defisit volume cairan dengan
memantau peningkatan edema dan mengukur lingkar abdomen
b)
Pantau tanda-tanda infeksi dan
cegah infeksi
c)
Beri obat-obatan (kortikosteroid,
preparat alkilator oral, loop diuretic berkombinasi dengan metolazone)
d)
Tingkatkan integritas kulit
e)
Tingkatkan asupan nutrisi
f)
Kurangi pengerahan energi
g)
Bantu meningkatkan konsep diri
h)
Beri penyuluhan anak dan keluarga
i)
Beri keluarga dukungan
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Kelebihan volume cairan
b)
Intoleransi aktivitas
c)
Resiko kerusakan integritas kulit
B.
ENURESIS
a.
Definisi
a)
Enuresis merupakan urinasi
berulang secara involunter pada anak yang seharusnya sudah mengendalikan kandug
kemih ( biasanya usia 2 sampai 5 ahun).
b)
Enuresis primer merupakan istilah
yang digunakan untuk ngompol yang terjadi pada anak-anak yang sering tampak
basah.
c)
Enuresis sekunder merupakan
istilah untuk ngompol pada anak-anak yang mengalami kontinensia urine.
b.
Etiologi
a)
Faktor genetis
b)
Durasi tidur yang panjang selama
bayi
c)
Riwayat keluarga positif
d)
Laju perkembangan fisik yang
lambat
c.
Manifestasi klinis
a)
Ngompol di tempat tidur pada
malam hari
b)
Urgensi urine
c)
Disuria
d)
Ketidakberdayaan
e)
Frekuensi berkemih
d.
Penatalaksanaa
a)
Tingkatkan kondisi anak tetap
kering
-
Membiasakan anak terbangun untuk
berkemih
-
Latihan kontrol retensi
-
Pembuatan jadwal bangun tidur
-
Terapi obat (impiramin,
desmopressin nasal spray)
b)
Tingkatkan harga diri yang sehat
-
Beri dukungan emosional
-
Menghindari sikap menyalahkan
atau membiarkan anak.
e.
Diagosa keperawatan
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
IV.
SISTEM KARDIOVASKULAR
A.
SYOK KARDIOGENIK
a.
Definisi
Syok kardiogenik adalah syndrom klinis yang
kompleks yang mencakup sekelompok keadaan yang disebabkan oleh perfusi
jaringan.
b.
Etiologi
a)
Kehilangan daya kontraksi pada
infrak
b)
Penurunan daya kontraksi karena
gagal jantung
c)
Aritmia
d)
Perforasi septal ventrikular
e)
Penyakit katup jantung tamponade
f)
Pneumotoraks ventrikel
g)
Peninggian kontraksi ventrikular
afterload pada ventrikel kanan.
c.
Manifestasi klinis
a)
Gangguan fungsi sistolik dan
diastolik
b) Takikardia
c) Vasokonstriksi
d) retensi cairan dan garam,
e) melepaskan
hormon-hormon tertentu.
d.
Penatalaksanaan
a)
Terapi oksigen
b)
Terapi farmakologi
c)
Pemantauan enzim dan EKG
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Gangguan pertukaran gas
B.
MIOKARDITIS
a.
Definisi
Adalah suatu kondisi medis yang disertai
dengan peradangan pada otak jantung yang terletak dilapisan tengah dinding
jantung (miokardium).
b.
Etiologi
a)
Virus (adenovirus, enterovirus)
b)
Bakteri (brucella, chlamydia)
c)
Obat-obatan (aminofilin, kokain)
d)
Lingkungan
c.
Manifestasi klinis
a)
Berkurangnya produksi air seni
b)
Kelelahan, demam
c)
Denyut jantung abnormal
d)
Rasa sakit di dada
e)
Sesak nafas
d.
Penatalaksanaan
a)
Tirah baring/ pembatasan
aktivitas
b)
Pemberian antibiotik
c)
Pemberian obat kortikosteroid
d)
Pemberian diuretik jika
berkembang menjadi gagal jantung
e)
Terapi komplikasi
e.
Diagnosa
a)
Nyeri
b)
Resiko penurunan curah jantung
c)
Gangguan perfusi jantung
V.
SISTEM INTEGUMEN
A.
LUKA BAKAR
a.
Definisi
a)
Luka bakar adalah terauma yang
disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit,
mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr. Soetomo, 2001).
b)
Luka bakar adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (moenajat, 2001).
b.
Etiologi
a)
Luka bakar suhu tinggi (thermal
burn)
-
Gas.
-
Cairan.
-
Bahan padat (solid).
b)
Luka bakar bahan kimia (chemical
burn).
c)
Luka bakar sengatan listrik
(electrical burn).
d)
Luka bakar radiasi (radiasi
luka).
c.
Manifestasi klinis
a)
Sesak nafas.
b)
Takiepnea.
c)
Stridor.
d)
Suara serak.
e)
Dahak berwrna gelap (jelaga).
f)
Mekanisme kerusakan saluran nafas.
-
Trauma panas langsung.
-
Keracunan asap yang toksik.
-
Intoksikasi karbon monoksida.
d.
Penatalaksanaan
a)
Tanpa distres pernapasan
-
Intubasi/pipa endoktrakeal.
-
Pemberian oksigen 2-4 liter/menit.
-
Penghisapan secret secara berkala.
-
Humidifikasi dengan nebulizer.
-
Pemberian bronkodilator (ventolin
inhalasi).
-
Pemantauan gejala dan tanda
distres pernapasan.
b)
Dengan distres pernapasan
-
Lakukan trakeostonomi dengan
lokal ansietas.
-
Pemberian oksigen 2-4 liter
melalui trakeostonomi.
-
Pemberian secret saluran pernapasan secara berkala.
-
Humidifikasi dengan nebulizer.
-
Pemberian bronkodilator (ventolin
inhalasi) setiap 6 jam.
-
Pemantauan tanda dan gejala
distres pernapasan.
-
Pemeriksaan radiologik.
-
Di rawat di bed observasi
dengan posisi duduk atau setengah duduk.
-
Pelaksanaan di ruang resusitasi.
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan obstruksi trakeabronkial.
b)
Pertukaran gas inefektif
berhubungan dengan cedera inhalasi.
c)
Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan melalui rute abnormal.
B.
URTIKARIA
a.
Definisi
Urtikaria
adalah lesi kulit yang menimbul (wheals), berwarna merah, pucat bila ditekan,
berbatas tegas, gatal.
b.
Etiologi
a)
Adanya mediator vasoaktif seperti histamin, leukotrien, dan
prostaglandin yang lepas dari sel mast.
b)
infeksi (48,6%)
c)
obat (5,4%)
d)
alergi makanan (2,7%).
c.
Manifestasi klinis
a)
Dermografisme : bilur-bilur tampak
sesudah adanya bekas-bekas garukan.
b)
Penekanan (timbulnya belakangan)
: bilur-bilur timbul dalam waktu sampai 24 jam sesudah terjadinya penekanan
c)
Urtikaria kolinergik : yang
diserang adalah laki-laki muda ; kulit yang berkeringat disertai oleh adanya
bilur-bilur kecil berwarna putih dengan lingkaran berwarna merah pada badan
bagian atas.
d.
Penatalaksanaan
Pemberian
obat anthihistamin, epinefrin, Siproheptadin (Periactin).
e.
Diagnosa keperawatan
a)
Resiko kerusakan kulit
b)
Perubahan rasa nyaman
DAFTAR PUSTAKA
Diane C, Baugaman.(2000). Keperawatan
Medikal Bedah : Buku saku untuk Brunner dan Suddath. Jakarta: EGC
Somantri, Irman.(2007). Keperawatan
Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Aajar
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta:
Salemba Medika
Muscari, Mary E. (2005). Panduan
Belajar : Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta : EGC
Engram, Berbara. (1999). Rencana
Keperawatan Medika- Berah Volume 3. Jakarta : EGC
Kurnia, Hendrawan. (2009). Kiat
Pintar Tangkal Penyakit Orang Kantoran. Yogyakarta : Best Publisher
Bararah, Taqiyyah, M.Kep. (2013). Asuhan
Keperawatan : Panduan Lengkap Menjadi Perawat Profesional Jilid 2. Jakarta
: Prestasi Pustakakarya.
Muttaqin, Arif. (2009). Pengantar
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta :
Salemba Medika.
Pujiadi, Antonius, Sp.A(K). (2013). Tata
Laksana Berbagai Keadaan Gawat Darurat Pada Anak. Jakarta : Departemen Ilmu
Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Jatmiko Andri Catur, dkk. Pendeita
Herpes Genetalis di Divisi Menular Seksual Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit
& Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 2005 – 2007. Universitas
Erlangga
Rahayuningsih, Sri Endah. 2011. Miokarditis sebagai Penyebab Kardiomiopati
Dilatasi. pdf. Pustaka Unpad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar