Rabu, 14 Desember 2016

MAKALAH DASAR-DASAR PENYAKIT



MAKALAH
DASAR-DASAR PENYAKIT


MAKALAH

OLEH :
RINA
XII KEPERAWATAN
32





SMK MA’ARIF NU 2 AJIBARANG
2016

 


KATA PENGANTAR
    Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirobil’alamin
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang senantiasa tercurah kepada segenap hambanya sehingga penulis dapat menyelesaikan  Makalah “Dasar Dasar Penyakit” ini tanpa ada halangan satupun. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat memenuhi nilai tugas semester ganjil mata pelajaran Produktif kelas XII.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.      Bpk. Sodikin, S.T, M.Pd Selaku kepala SMK MA’ARIF NU 2 AJIBARANG, yang telah memberikan kesempatan serta memberikan fasilitas sehingga makalah ini dapat diselsesai dengan baik
2.      Ibu Leni Rohyani, A.Md., Kep selaku  Ka.Program Keperawatan dan guru produktif
3.      Ibu Siwi Niko Wisudawati, S.Kep selaku guru Produktif yang telah sabar membimbing dan membantu kami sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik
4.      Ibu Tri Menik Cahyawati, S.Pd selaku wali kelas XII Keperawatan yang telah banyak membantu menyusun makalah ini
5.      Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang  tulus dan sempurna, doa, motivasi, dukungan, perhatian, serta materi yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
6.      Mas Rahmat Sidik dan keluarga yang selalu memotivasi dan memberi dukungan materi sehingga penulis dapat menyelesaaikan makalah ini
7.      Teman-teman satu kelas dan seangkatan penulis
8.      Pada semua pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa kritikan dan saran yang membangun, khususnya dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat, menambah pengetahuan, serta wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Wassalamu’alikum wr.wb

Ajibarang,  24 November 2016
Penulis 


DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................ iii
Sistem Gastrointestinal
a). Hemoroid.................................................................
b). Obesitas...................................................................
Sistem Reproduksi
a). Kanker payudara.....................................................
b) Herpes genetalis........................................................
Sistem Neurologi
a). Cedera Medulla Spinalis..........................................
b). Epilepsi....................................................................
Sistem Respirstori
a). Kanker Laring..........................................................
b). Influenza..................................................................
Sistem Kardiovaskular
a). Syok Kardiogenik....................................................
b). Miokarditis..............................................................
Sistem Integumen
a). Luka Bakar..............................................................
b). Urtikaria..................................................................
Daftar Pustaka........................................................................
 

I.  SISTEM GASTROINTESTINAL
A.    HEMOROID (WASIR)
a.       Definisi
a)      Hemoroid adalah Suatu pelebaran dari vena-vena didalam pleksus Hemoroidalis (Muttaqin, 2011).
b)      Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah vena hemoroidalis dengan penonjolan membrane mukosa yang melapisi daerah anus dan rectum (Nugroho, 2011).
b.      Etiologi
a)      Terlalu banyak duduk
b)      Berdiri terlalu lama
c)      Kurang minum
d)     Kurang serat
e)      Diare menahun
f)       Faktor keturunan jika ada keluarga yang menderita wasir
g)      Mengangkat beban terlalu berat
h)      Kurang olah raga
i)        Susah BAB tapi dipaksakan untuk mengeden
j)        Kehamilan, berhubungan dengan banyak masalah anorektal
c.       Manifestasi klinis
a)      Mengeluarkan darah saat buang air besar
b)      Muncul benjolan disekitar anus yang di dalamnya  terdapat pembulih darah vena, otot, jaringan ikat elastis
c)      Nyeri dan rasa tidak nyaman akibat pembengkakan rektum
d)     Basah, gatal dan hygine yang kurang di anus
d.      Penatalaksanaan
a)      Untuk meringankan wasir, rendamlah dengan air hangat yang rutin
b)      Kompres dengan air dingin atau es jika terjadi pembengkakan
c)      Kompres dengan kemiri yang dihancurkan dan dicampur dengan air hangat
d)     Menjaga kondisi anus supaya tetap bersih dan kering
e)      Jangan gunakan tisu toilet yang kering
f)       Perbanyak asupan makanan serat
g)      Obat pelunak tinja atau psilium
h)      Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderita yang mengalami pendarahan
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Nyeri akut berhubungan dengan adanya agen injuri fisik
b)      Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan sekunder
B.     OBESITAS
a.       Definisi
Obesitas adalah kelebihan akumulasi lemak tubuh sedikitnya 25 % dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.
b.      Etiologi
a)      Faktor genetik
b)      Faktor psikologis ( gangguan emosi)
c)      Faktor neurogenik ( ganggua hormon)
d)     Faktor nutrisi
e)      Faktor aktivitas fisik
c.       Manifestasi kinis
a)      Anak terlihat sangat gemuk dan lebih tinggi
b)      Dagu terlihat berganda
c)      Buah dada seolah-olah berkembang
d)     Perut membuncit
e)      Dinding perut berlipat
f)       Kedua tungkai berbentuk X
g)      Pada anak laki-laki penis terlihat lebih kecil
h)      Timbul gangguan pernafasan
i)        Kelainan kulit
d.      Penatalaksanaan
a)      Pengaturan makanan
-          Kalori
-          Diet seimbang
-          Pembagian kalori harus seimbang
-          Baentuk dan jenis makanan
b)      Latihan jasmani yang lebih intensif
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Perubahan nutrisi
b)      Kurang pengetahuan

I.                   SISTEM REPRODUKSIA.    KANKER PAYUDARA
a.       Definisi
      Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari
epitel duktus maupun lobulusnya.

b.      Etiologi
a)      Kelahiran anak pertama setelah usia 30 tahun.
b)      Obesitas, kontrasepsi oral, terapi penggantian hormon, masuknya alkohol, kemungkinan diit tinggi lemak.
c)      Resiko penyakit payudara jinak.
d)     Pemajanan terhadap radiasi pengionan setelah pubertas sebelum 30 tahun.
e)      Riwayat derajat satu meningkat 2-3 kali.
c.       Manifestasi klinis
a)      Nyeri biasanya tidak terdapat kecuali pada tahap akhir
b)      Umumnya lesi tidak nyeri tekan, terikat, dan keras dengan perbatasan takteratur
c)      Mayoritas terjadi pada kuadran luar atas
d)     Lebih sering pada payudara atas
e)      Tanpa deteksi dan pengobatan kulit berwarna orange, asimetris, peninggian payudara yang terkena, retraksi puting susu, payudara sedikit terikat pada dinding dada.
d.      Penatalaksanaan
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Ketakutan dan ketidakefektifan koping
b)      Nyeri dan ketidaknyamanan
B.     HERPES GENITALIS
a.       Definisi
Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau tipe 2.
b.      Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau 2.
c.       Manifestasi klinis
a)      Timbul gelembung kecil berwarna bening diskitar mulut kelamin atau rektum.
b)      Gelembung bisa pecah dan dapat menimbulkan bekas seperti sariawan.
c)      Rasa nyeri akibat gelembung
d)     Kesulitan berkemih
e)      Mengeluarkan cairan dari vagina atau penis
f)       Gejala lain seperti flu, demam, sakit seluruh badan dan pembengkakan kelenjar getah bening disekitar area luka.
d.      Penatalaksanaan
a)      Pemberian antiviral
b)      Pemberian terapi supresif (misalnya penggunaan harian antiviral)
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Nyeri akut
b)      Gangguan rasa nyaman



I.                   SISTEM NEUROLOGI
A.    CEDERA MEDULLA SPINALIS
a.       Definisi
      Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan seringkali oleh kecelakaan lalu lintas.
b.      Etiologi
a)      Kecelakaan bermotor
b)      Terjatuh
c)      Berolahraga
d)     Kecelakaan industrial
e)      Tembakan peluru
c.       Manifestasi klinis
a)      Tingkat neurologis
-          paralisis sensorik dan motorik total dibawah tingkat neurologis.
-          kehilangan kontrol kandung kemih dan usus.
-          kehilangan kemampuan berkeringat dan tonus vasomotor dibawah tingkt neurologis.
-          reduksi tekanan darah yang sangat terlihat akibat kehilangan tahan vaskular perifer.
b)      Masalah pernafasan
-          Yang berhubungan dengan gangguan fungsi pernafasan.
-          Gagal nafas akut.
d.      Penatalaksanaan
a)      Farmakoterapi
            Memberikan steroid dosis tinggi (metilpredisolon) untuk melawan edema medulla
b)      Tindakan respiratori
c)      Reduksi dan traksi skeletal

e.       Diagnosa keperawatan
a)      Ketidakefktifan pola bernafas
b)      Kerusakan mobilitas fisik
c)      Resiko terhadap kerusakan kulit
d)     Ketidakmampuan berkemih
B.     EPILEPSI
a.       Definisi
      Epilepsi adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi denagan ciri-ciri timbulnya serangan paroksisimal dan berkala akibat lepas muatan listrik neuron-neuron otak secara berlebihan dengan berbagai tanda dan gejala dan laboratoris.
b.      Etiologi
a)      Trauma lahir , asphyxial neonatorum
b)      Cedera kepala, infeksi sistem syaraf
c)      Keracunan CO, intoksikasi obat atau alkohol
d)     Demam, gangguan metabolik ( hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia)
e)      Tumor otak
f)       Kelainan pembuluh darah
c.       Manifestasi klinis
a)      Kejang-kejang, gangguan kesadaran atau gangguan pengindraan.
b)      Kelainan gangguan EEG
c)      Tergantung lokasi dan sifat fokus epileptogen
d)     Sakit kepala
e)      Mengalami aura suatu sensasi (perasaan tidak enak)
d.      Penatalaksanaan
a)      Medik
-          Pengobatan kausal
-          Pengobatan rumat
-          Pemberian obat pada semua penderita (fenobarbital, diazepam, diamox, dilantin, mysolin)
b)      Keperawatan
e.       Diagnosa keperaatan
a)      Rsiko jalan nafas tidak efektif
b)      Resiko luka berhubungan dengan aktivitas kejanag
c)      Isolasi sosial berhubungan dengan rendah diri
II.                SISTEM RESPIRATORI
A.    INFLUENZA
a.       Definisi
      Influenza merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti pasien pada semua usia
b.      Etiologi
      Virus haemophillus influenza (tipe A, B, dan C)
c.       Manifestasi klinis
a)      Nyeri kepala hebat
b)      Nyeri otot
c)      Demam dan menggigil
d)     Anoreksia
e)      Fantigue dan weakness
f)       Sakit tenggorokan
g)      Batuk,bersin dan hidung tersumbat
d.      Penatalaksanaan
a)      Memberikan obat yang bersifat simptomatik karena antibiotik tidak efektif untuk infeksi virus
b)      Menyarankan pasien untuk bedrest
c)      Meningkatkan intake cairan jika tidak ada kontra indikasi
d)     Memberikan obat kumur untuk menurunkan nyeri tenggorokan
e)      Menurunkan anti histamin untuk menurunkan rinorrhea
f)       Memberi vitamin C
g)      Memberi vaksinasi
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Jalan nafas tidak efektif
b)      Hipertermi
B.     KANKER LARING
a.       Definisi
      Kanker laring adalah tumor yang tumbuh pada jaringan kotak suara (laring). Laring merupakan bagian dari tenggorokan yang memiliki fungsi penting dalam membantu proses bernapas dan bicara kita.
b.      Etiologi
a)      Tembakau ( perokok atau perokok pasif)
b)      Alkohol dan efek kombinsinya
c)      Ketegangan vokal
d)     Laringitis kronis
e)      Defisiensi nutrisi
f)       Predisposisi keluarga
g)      Pemajanan industrial terhadap karsinogen
c.       Manifestasi klinis
a)      Serak terjadi di awal-awal area glotis
b)      Nyeri dan rasa tebakar di tenggorokan ketika minum jus jeruk dan cairan panas.
c)      Teraba benjolan dileher.
d)     Muncul disfagia, dispnea, serak, dan napas bau.
e)      Nyeri yang menjalar ke telinga menandakan adanya metastasis.

d.      Penatalaksanaan
a)      Pemeriksaan gigi lengkap untuk menyingkirkan penyakit gigi.
b)      Masalah-masalah gigi harus dibereskan sebelum penjadwalan pembedahan.
c)      Laringektomi parsial dianjurkan pada tahap ini, terutama pada kanker laring intrinsik.
d)     Laringektomi supraglotik (horizontal) digunakan untuk beberapa tumor ekstrinsik.
e)      Laringektomi hemivertikal dilakukan jika tumor sudah menjalar melebihi pita suara tetapi kurang dari 1 cm dari area subglotis.
f)       Laringektomi total untuk kanker ekstrinsi ( menjalar melibihi pita suara).
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Kurang pengetahuan tentang prosedur pembedahan
b)      Ansietas
c)      Kerusakan komunikasi verbal



III.             SISTEM URINARIA
A.     SINDROM NEFROTIK
a.       Definisi
      Sindrom nefrotik merupakan kompleks gejala dengan karakteristik proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, gangguan imunitas dan edema
b.      Etiologi
a)      MCNS (Minimal Change Nephrotic Syndrome) merupakan penyebab idiopatik
b)      Sindrom nefrotik sekunder biasanya terjadi setelah kerusakan glomelurus dengan penyebab yang diketahui.
c)      Sindrom nefrotik kongenital disebabkan oleh  gen resesif autosomal.
c.       Manifestasi klinis
a)      Anoreksia
b)      Keletihan
c)      Pucat
d)     Diare
e)      Nyeri abdomen
f)       Kulit mengilt dengan vena menonjol
g)      Penurunan tekanan darah
h)      Rentan terhadap infeksi, terutama pneumonia
i)        Edema pedal dan pratibial sampai seluruh tubuh, berat badan meningkat, asite dan efusi pleura.

d.      Penatalaksanaa
a)      Kaji defisit volume cairan dengan memantau peningkatan edema dan mengukur lingkar abdomen
b)      Pantau tanda-tanda infeksi dan cegah infeksi
c)      Beri obat-obatan (kortikosteroid, preparat alkilator oral, loop diuretic berkombinasi dengan metolazone)
d)     Tingkatkan integritas kulit
e)      Tingkatkan asupan nutrisi
f)       Kurangi pengerahan energi
g)      Bantu meningkatkan konsep diri
h)      Beri penyuluhan anak dan keluarga
i)        Beri keluarga dukungan
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Kelebihan volume cairan
b)      Intoleransi aktivitas
c)      Resiko kerusakan integritas kulit

B.     ENURESIS
a.       Definisi
a)      Enuresis merupakan urinasi berulang secara involunter pada anak yang seharusnya sudah mengendalikan kandug kemih ( biasanya usia 2 sampai 5 ahun).
b)      Enuresis primer merupakan istilah yang digunakan untuk ngompol yang terjadi pada anak-anak yang sering tampak basah.
c)      Enuresis sekunder merupakan istilah untuk ngompol pada anak-anak yang mengalami kontinensia urine.
b.      Etiologi
a)      Faktor genetis
b)      Durasi tidur yang panjang selama bayi
c)      Riwayat keluarga positif
d)     Laju perkembangan fisik yang lambat
c.       Manifestasi klinis
a)      Ngompol di tempat tidur pada malam hari
b)      Urgensi urine
c)      Disuria
d)     Ketidakberdayaan
e)      Frekuensi berkemih
d.      Penatalaksanaa
a)      Tingkatkan kondisi anak tetap kering
-          Membiasakan anak terbangun untuk berkemih
-          Latihan kontrol retensi
-          Pembuatan jadwal bangun tidur
-          Terapi obat (impiramin, desmopressin nasal spray)
b)      Tingkatkan harga diri yang sehat
-          Beri dukungan emosional
-          Menghindari sikap menyalahkan atau membiarkan anak.
e.       Diagosa keperawatan
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan



IV.             SISTEM KARDIOVASKULAR
A.    SYOK KARDIOGENIK
a.       Definisi
      Syok kardiogenik adalah syndrom klinis yang kompleks yang mencakup sekelompok keadaan yang disebabkan oleh perfusi jaringan.
b.      Etiologi
a)      Kehilangan daya kontraksi pada infrak
b)      Penurunan daya kontraksi karena gagal jantung
c)      Aritmia
d)     Perforasi septal ventrikular
e)      Penyakit katup jantung tamponade
f)       Pneumotoraks ventrikel
g)      Peninggian kontraksi ventrikular afterload pada ventrikel kanan.
c.       Manifestasi klinis
a)      Gangguan fungsi sistolik dan diastolik
b)      Takikardia
c)      Vasokonstriksi
d)      retensi cairan dan garam,
e)      melepaskan hormon-hormon tertentu.

d.      Penatalaksanaan
a)      Terapi oksigen
b)      Terapi farmakologi
c)      Pemantauan enzim dan EKG
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Gangguan pertukaran gas
B.     MIOKARDITIS
a.       Definisi
Adalah suatu kondisi medis yang disertai dengan peradangan pada otak jantung yang terletak dilapisan tengah dinding jantung (miokardium).
b.      Etiologi
a)      Virus (adenovirus, enterovirus)
b)      Bakteri (brucella, chlamydia)
c)      Obat-obatan (aminofilin, kokain)
d)     Lingkungan
c.       Manifestasi klinis
a)      Berkurangnya produksi air seni
b)      Kelelahan, demam
c)      Denyut jantung abnormal
d)     Rasa sakit di dada
e)      Sesak nafas
d.      Penatalaksanaan
a)      Tirah baring/ pembatasan aktivitas
b)      Pemberian antibiotik
c)      Pemberian obat kortikosteroid
d)     Pemberian diuretik jika berkembang menjadi gagal jantung
e)      Terapi komplikasi
e.       Diagnosa
a)      Nyeri
b)      Resiko penurunan curah jantung
c)      Gangguan perfusi jantung



V.                SISTEM INTEGUMEN
A.    LUKA BAKAR
a.       Definisi
a)      Luka bakar adalah terauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr. Soetomo, 2001).
b)      Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (moenajat, 2001).
b.      Etiologi
a)      Luka bakar suhu tinggi (thermal burn)
-          Gas.
-          Cairan.
-          Bahan padat (solid).
b)      Luka bakar bahan kimia (chemical burn).
c)      Luka bakar sengatan listrik (electrical burn).
d)     Luka bakar radiasi (radiasi luka).
c.       Manifestasi klinis
a)      Sesak nafas.
b)      Takiepnea.
c)      Stridor.
d)     Suara serak.
e)      Dahak berwrna gelap (jelaga).
f)       Mekanisme kerusakan saluran nafas.
-          Trauma panas langsung.
-          Keracunan asap yang toksik.
-          Intoksikasi karbon monoksida.
d.      Penatalaksanaan
a)      Tanpa distres pernapasan
-          Intubasi/pipa endoktrakeal.
-          Pemberian oksigen 2-4 liter/menit.
-          Penghisapan secret secara berkala.
-          Humidifikasi dengan nebulizer.
-          Pemberian bronkodilator (ventolin inhalasi).
-          Pemantauan gejala dan tanda distres pernapasan.
b)      Dengan distres pernapasan
-          Lakukan trakeostonomi dengan lokal ansietas.
-          Pemberian oksigen 2-4 liter melalui trakeostonomi.
-          Pemberian secret  saluran pernapasan secara berkala.
-          Humidifikasi dengan nebulizer.
-          Pemberian bronkodilator (ventolin inhalasi) setiap 6 jam.
-          Pemantauan tanda dan gejala distres pernapasan.
-          Pemeriksaan radiologik.
-          Di rawat di bed observasi dengan posisi duduk atau setengah duduk.
-          Pelaksanaan di ruang resusitasi.
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi trakeabronkial.
b)      Pertukaran gas inefektif berhubungan dengan cedera inhalasi.
c)      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui rute abnormal.
B.     URTIKARIA
a.       Definisi
          Urtikaria adalah lesi kulit yang menimbul (wheals), berwarna merah, pucat bila ditekan, berbatas tegas, gatal.
b.      Etiologi
a)      Adanya mediator vasoaktif  seperti histamin, leukotrien, dan prostaglandin yang lepas dari sel mast.
b)      infeksi (48,6%)
c)       obat (5,4%)
d)     alergi makanan (2,7%).
c.       Manifestasi klinis
a)      Dermografisme : bilur-bilur tampak sesudah adanya bekas-bekas garukan.
b)      Penekanan (timbulnya belakangan) : bilur-bilur timbul dalam waktu sampai 24 jam sesudah terjadinya penekanan
c)      Urtikaria kolinergik : yang diserang adalah laki-laki muda ; kulit yang berkeringat disertai oleh adanya bilur-bilur kecil berwarna putih dengan lingkaran berwarna merah pada badan bagian atas.
d.      Penatalaksanaan
            Pemberian obat anthihistamin, epinefrin, Siproheptadin (Periactin).
e.       Diagnosa keperawatan
a)      Resiko kerusakan kulit
b)      Perubahan rasa nyaman







DAFTAR PUSTAKA
Diane C, Baugaman.(2000). Keperawatan Medikal Bedah : Buku saku untuk Brunner dan Suddath. Jakarta: EGC
Somantri, Irman.(2007). Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Aajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
Muscari, Mary E. (2005). Panduan Belajar : Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta : EGC
Engram, Berbara. (1999). Rencana Keperawatan Medika- Berah Volume 3. Jakarta : EGC
Kurnia, Hendrawan. (2009). Kiat Pintar Tangkal Penyakit Orang Kantoran. Yogyakarta : Best Publisher
Bararah, Taqiyyah, M.Kep. (2013). Asuhan Keperawatan : Panduan Lengkap Menjadi Perawat Profesional Jilid 2. Jakarta : Prestasi Pustakakarya.
Muttaqin, Arif. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.
Pujiadi, Antonius, Sp.A(K). (2013). Tata Laksana Berbagai Keadaan Gawat Darurat Pada Anak. Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Jatmiko Andri Catur, dkk. Pendeita Herpes Genetalis di Divisi Menular Seksual Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit & Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 2005 – 2007. Universitas Erlangga
Rahayuningsih, Sri Endah. 2011. Miokarditis sebagai Penyebab Kardiomiopati Dilatasi. pdf. Pustaka Unpad.


 

 
 










Tidak ada komentar: